Get me outta here!

Rabu, 28 Desember 2016

Kinds of Text : Report Text and Discussion Text

Report Text

Kemojo Cake


          Kemojo cake is one of typical foods in Riau especially in Pekanbaru. It becomes a favorite cake for tourists who come to Pekanbaru. Kemojo cake is made of flour, sugar, eggs, coconut milk, margarine, salt, and juice of suji leaves. Usually, it is always served when there is a celebration like weddings, circumcision ceremony, and aqiqah ceremony in Malay tradition. Also, it is ideal to serve it as a breakfasting menu with a glass of hot tea.
          Kemojo cake is usually shaped like flower. So that, it called as Kemojo or Kamboja, name of a flower in Indonesia. It has brownish green color because the roasting process and the using of juice of suji leaves. It has a unique flavor because it uses coconut milk in it as a solvent.
          Nowadays, it is really easy to find Kemojo cake if you are lazy to make it by yourself. Also, there are many flavors that is made by the sellers. Cheese flavor, chocolate flavor, pandan flavor, and the most popular between them is durian flavor. It will make customers not feel bored with the existing flavor. Then, price of the cake is not really expensive.

Discussion Text

The Use of Banners and Posters As Campaign Supporting Medias


            Campaign is the way in which the candidates of head of region to gain the sympathy and support from the society. By doing so, they will win the election. When campaigning, all of the candidates of head of region using banners and posters as one of the campaign supporting medias. The banners are usually placed at side of large street and posters that are patched on the walls of the narrow street.
          In one hand, using banners and posters as one of campaign supporting medias is a good step to introduce the candidates of head of region to society. By looking at the banners and posters we can know our candidates like their face, their vision and mission, and their serial number for election. It will help the society to make a choice because they become more familiar with the candidates especially for the beginner voters.
In the other hand, the use of banners and posters as one of campaign supporting medias makes our environment look disorganized and dirty. Installation of banners and posters which is untidy and random make it looks unsightly. In fact in Pekanbaru, all of the candidates use banners and posters but the installation of the banners is just using small wood to buffer it. Unfortunately, when rain comes, it will fall apart.
So, using banners and posters as one of the campaign supporting medias is good. It gives some advantages for us. But, usually the installation of banners and posters is random and make environment looks dirty. It will be nice if the installation is nice and not excessive.

Sabtu, 12 November 2016

Let Me Be You Ep 2

           “Sial ! Kok bisa-bisanya sih telat gini ?!”, kesalku sambil berlari menuju sekolah yang tak jauh dari kos ku. Aku Lisa, gadis biasa dari kelas 11 IPA 5 SMA Cemara Bandung. Nggak biasanya aku telat datang ke sekolah. Walau hanya berjalan kaki tapi aku nggak pernah sekalipun telat datang. Hmmmm… ini pasti gara-gara tadi malam. Susu itu pasti penyebabnya. “Emang itu susu apaan sih ? Obat tidur kali ya ?”, aku masih saja kesal dengannya.
            Untung saja gerbang sekolah belum terkunci, kalau terkunci bisa gawat. Predikat siswi yang nggak pernah telat yang ku sandang bisa-bisa melayang begitu saja. Secepat kilat ku langkahkan kaki yang tak seindah dan sejejenjang kaki model Victoria secret ini. Aku telat, Geng ! Seperti dikejar harimau aku berlari menuju kelasku. 11 IPA 5. Semua orang melihat ku dengan tatapan yang menurutku aneh. Ya iyalah, siapa yang nggak kaget mengetahui bahwa aku telat masuk ke kelas. “Semoga Miss Emma belum masuk kelas”, harap ku.
            Tok ! Tok ! Tok ! Tok ! Dengan nafas yang masih terengah-engah aku memberanikan diri mengetuk pintu kelas yang ternyata mereka sudah mulai berdo’a agar pelajaran berjalan lancar. “Mampus aku !”, gumamku dalam hati. Seketika semua mata tertuju pada ku yang memaku malu di depan pintu. “Lisa ?!”, sahut mereka tampak kaget. Miss Emma mempersilahkanku masuk dan mengikuti pelajaran. “Lisa !”, panggil Miss Emma tegas. Aku terkejut. Terbayangku akan predikat yang susah payah ku dapatkan akan sirna. Aku mencoba memberi respon, ya pasti dengan air muka yang penuh malu. “Kamu kok beda ya hari ini ? Semalam ke salon mana ? Bagi-bagi atuh infonya?”, tanya Miss Emma sumringah. “Ha?”, kagetku. Padahal tadi malam aku nggak ngapa-ngapain deh, pakai bedak aja tadi nggak sempet malah dibilang pergi ke salon. Suasana kelas menjadi heboh karena ucapan Miss Emma.
            “Lis…”, sapa Tita teman sebangku ku. “Liat deh”, ujarnya sambil menyodorkan cermin kecil berbingkai dengan warna serenity miliknya. Keherananku bertambah karena tingkah cewek di sebelahku ini. “Waaaaa!!!”, teriakku yang tak percaya dengan yang ku lihat dicermin milik Tita. “Ini aku ?”, gumamku sambil memegang wajah yang terlihat berbeda ini. Padahal tadi aku nggak pakai bedak apalagi make up, kok bisa jadi gini ? “Mungkin cerminnya yang salah nih”, pikirku. Semua penghuni kelas yang menonton reaksi ku sama herannya dengan ku. “Sudah-sudah, nanti itu dibahas. Kita lanjutkan pelajaran dulu”, ujar Miss Emma mencoba menenangkan suasana yang sudah seperti pasar ikan.
            “Dingdongdeng… dingdongdeng…”, telepon genggam milik Miss Emma berdering  memecah keheningan kelas yang tadinya riuh. Dengan sigap ia menjawab telpon. Tak berapa lama setelah ia menutup telponnya, ia menyudahi pertemuan kali ini dengan kami dengan mengucap salam. Bukan. Anaknya tidak minta jemput sekolah, kok. Melainkan urusan akreditasi yang membuat satu sekolah jadi sibuk yang menjadi dalangnya. Guru-guru jadi sering menutup kelas lebih cepat dibandingkan biasanya. Namanya juga murid, kami sangat senang jika saat seperti itu datang. Apalagi kalau itu berakibat nggak jadi ulangan. Senangnya jadi double.
            “Eh jelek”, sahut seseorang dari belakang. Suara yang ku kenal. Siapa lagi kalau bukan Sarah. Hanya dia yang memanggilku dengan sebutan seperti itu. “Sejak kapan lu pinter pakai make up?”, ujarnya ketus. Ingin sekali rasanya aku merobek mulutnya yang tipis itu. Ia selalu menindas anak-anak biasa sepertiku di sekolah. Dengan percaya diri aku menjawab pertanyaan yang sebenarnya tak penting itu. “Kenapa ? Takut kalah saing ?”, jawabku. Tampak air muka Sarah berubah. Raut wajah yang tadinya terlihat meremehkan ku berubah. Bibirnya melengkung ke bawah, matanya melotot, dan dahinya berkerut. Terlihat sekali dia terkejut mendengar ucapanku yang tak biasa itu. Ya. Dulu aku cuma bisa diam dan mengabaikan semua ocehan cewek cantik tanpa attitude itu. Langsung saja ia berlalu dari hadapanku menuju kantin sekolah.
            “Apa salahnya aku membela diri. Toh sekarang aku nggak kalah cantiknya dari dia kan ?”, ujarku dalam hati. Kejadian tadi mencuri perhatian teman-temanku yang lain. Banyak diantara mereka berbisik satu sama lain. Ah, lupakan saja yang begitu. Gak penting juga. “Lis…”, Tita menyolek  dan menyadarkan ku dari lamunan. “Ta, gue kasar banget nggak sih tadi ?”, tanyaku pada Tita yang melihatku dengan tatapan yang mengatakan bahwa dia takut padaku. “Udah ah, jangan dibahas yang tadi. Cewek kayak gitu emang bagusnya digituin sekali-kali.”, ungkapnya mengalihkan pembicaraan dan langsung menarik ku untuk menemaninya ke toilet sekolah.
            Selama aku menunggu Tita yang sibuk dengan urusannya di bilik toilet, aku masih berpikir tentang apa yang terjadi padaku hari ini. Sepertinya ada hubungannya dengan susu coklat yang kuminum semalam. Sejujurnya, tadi malam selang beberapa jam setelah meminum susu itu perutku bergejolak. Sakit sekali. Mules-mules nggak jelas. Tapi setelahnya aku merasa mengantuk yang amat sangat. Tak heran kalau aku telat pagi ini. Coba aku minum lagi deh nanti malam, apa bener reaksinya sama dengan yang terjadi semalam. Tapi kalau aku minum lagi, apa bakal ngerubah penampilan lagi ? Duuh, gimana dong ?
            “Oi, mikirin apaan neng ?”, ujar Tita sambil menepuk bahuku. “Serius amat.”, tambahnya. Saking seriusnya aku berpikir sampai-sampai Tita yang ternyata dari tadi menungguku pun tak terlihat. “Eh bentar-bentar gua cuci tangan dulu”, pintaku pada Tita. Tak hanya membasuh telapak tangan ku yang berubah jadi lebih cerah, aku juga membasuh wajahku yang juga menjadi lebih cerah dari sebelumnya. “Unbelievable­ banget ya Allah, kok bisa jadi gini ya ?”, tanyaku sembari memandang wajahku dicermin. “Eh udah belum ?”, sahut Tita dari luar toilet. Aku yang tersadar langsung meninggalkan cermin toilet dan menghampiri Tita yang tampak keheranan.
            Swuuuuut…  
            Sebuah bola basket melayang di atas kepalaku danTita. Hampir saja kepala kami terlepas dari tempatnya. Jantung juga seperti mau copot. “Siapa sih yang main ? Nggak becus banget”, rutukku dalam hati. Suddenly, seorang pria berperawakan bak model berlari kearah ku dan Tita. Ya Ampuuuun. Bisa ditebak dong siapa orangnya. Kak Ken. Lututku langsung lemas mengetahuinya. Oke, aku harus act normally, jangan sampai Tita atau kalau aku naksir kak Ken. “Maaf ya… maaf. Kalian nggak apa-apa kan ?”, ucapnya seakan khawatir kepada kami. “Iya nggak apa-apa kok, Kak.”, balas Tita. “Hek. Seharusnya kan aku yang jawab bukan elu Ta”, kesalku dalam hati. “Okedeh sorry ya.”, ujar pria yang hanya terpaut satu tahun dengan ku itu sambil berlalu mengambil si bola yang terkapar di dekat pagar sekolah.
         “Lis, kita udah boleh pulang hari ini. Soalnya guru pada rapat akreditasi semua.”, kata Tita. Yes ! Emang asik kalau pulang sekolah cepet. Nggak ada yang lebih baik selain nggak jadi ulangan dan pulang sekolah cepet. “Siplah, aku pulang duluan ya, Lis.”, pamit Tita padaku yang langsung menuju parkiran motor  tak jauh dari kelasku. Hmmm, padahal sudah pulang, tapi aku malas langsung pulang ke kos. Disana nggak ada orang, belum pada pulang, sepi. Ku putuskan untuk pergi ke cafรฉ dekat sekolahku. Disana memang tempat nongkrong anak-anak SMA Cemara kalau pulang sekolah. Menyusuri jalan menuju tempat tujuan. Tiba-tiba……


To be continued...

Jumat, 11 November 2016

Byeoli-pedia 03 : Yuk, Kenalan Dengan FKIP Universitas Lancang Kuning !

            Yuhuuuu…
            Assalamu’alaikum wr.wb dear my lovely readers. Today I will give you an information about my campus, Lancang Kuning University especially Faculty of Teachers Training and Education. Hopefully, you can get more information about it from this post. Well, let’s check it out !!

            Lancang Kuning University is one of private university in Pekanbaru, Riau. It located in Jalan Yos Sudarso, Rumbai, Pekanbaru, Riau, Indonesia. It is established in June 9th 1982 by Yayasan Raja Ali Haji. There are nine faculties in this university ; they are Faculty of Economy, Faculty of Public Administration, Faculty of Humanities, Faculty of Computer Science, Faculty of Engineering, Faculty of Agriculture, Faculty of Teachers Training and Education, Faculty of Forestry, and Faculty of Law.
            Well, I am going to tell you about one of the faculties in Lancang Kuning University, Faculty of Teachers Training and Education. This faculty is established in August 3rd 2007 by Mr. Adolf Bastian M.Pd, Mr. Dahler M.Pd, and Mr. Ulul Azmi M. Si. In this faculty, there are three majors. They are Biology department, English department, and the youngest Early Childhood Education department. Now, the accreditation of Biology department is B, for English department is C but it will be B (still on progress), and for Early Childhood Education department is on progress.
           In Teachers Training and Education Faculty, we have many classrooms and they are really comfortable. Each classroom has fans and wifi-hotspot and it is free 24/7. Also, wifi-hotspot in my campus is fast. Not only that, there are many electric sockets. So, we can charge our laptop or smartphone in class. Then, there is a library that has many books. Not only biology books and English books, there also has books related to other subject. Next, there is a parking area. It is quiet wide to park your motorcycles and also your cars.
            Talking about the organization of this faculty, there are some organizations. BEM, DPM, EDSA and HIMABIO are them. Each of them has different activities and programs. But usually, EDSA and HIMABIO have more activities than the other. Few months ago, EDSA held an event called English Camp in Harau, West Sumatera. While, HIMABIO held Green Action in Siak.
             All of lecturers in Teachers Training and Education Faculty are Master (has graduated as Master / S2). Also, all of them have a great experience on education. Seniors in this faculty are humble and kind. We can share everything with them. The best thing in this faculty is the scholarships. For you who have a good academic score, you can get a scholarship. We can use it to pay our tuition fees and also help us to pay other needs related to our campus activities.
            Okay, that’s all about my campus, Teachers Training and Education Faculty in Lancang Kuning Pekanbaru. Hope you can get more information. If you have a question about this faculty just write down on the comment box below. Well, that’s all Byeoli-pedia corner today. Thank you for visiting and have a nice day !!!


Rabu, 09 November 2016

Byeoli-pedia 02 : Merantau ke Korea Selatan

Yuhuuu…
Assalamu’alaikum wr. wb. Hai hai hai !!! Lama nggak posting di corner ini. Nah, Alhamdulillah kali ini mimin punya waktu dan punya bahan buat dipost hehehe. Kali ini, mimin mau share sedikit mengenai kehidupan orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Korea Selatan. Thank you so much ya kak udah mau berbagi. Oke oke, let's check it out.



1. Berapa lama kakak tinggal disana ?
Kita pertama kali nyampe di Korea tahun 2012, jadi sekarang udah tahun ke-5 disini.

2. Apa yang dilakukan disana ? Kerja atau sekolah ?
Tahun 2012 kita mulai sekolah di universitas di daerah Busan, lalu tahun 2016 awal kita pindah ke Seoul setelah lulus S1 untuk melanjutkan studi/karir. Sekarang 2 orang kerja dan 1 orang lagi sekolah S2.

3. Awal mula datang kesana apa yang dirasakan ?
Sebenernya udah lupa-lupa inget karena udah lama banget :) Tapi yang aku masih inget adalah: pertama kali dateng lagi musim dingin, dan kedinginan banget karena belom kebiasa sama cuaca disini. Belom lagi karena masalah makanan yang tidak cocok, komunikasi yang belom lancar, dan kesepian juga jauh dari keluarga. Awal-awal berat banget lah ya:)

4. Ada kendala nggak saat menyesuaikan diri disana ?
Kendala paling besar menurut aku adalah bahasa. Kita harus berkomunikasi dgn orang-orang Korea mulai dari temen satu angkatan sampai dosen, tapi awalnya tidak mudah. Ada juga perbedaan budaya dan manner yang jadi kendala.

5. Pernah merasa asing atau segan nggak saat interaksi dengan warga sana ?
Awalnya pasti asing dan segan, ya. Apalagi karena bahasanya belom lancar. Tapi lama-lama udah kebiasa, apalagi kalo udah lama tinggal disini. 

6. Tinggal disana dimana ? Kos atau asrama ? Terus sama siapa ?
Selama kuliah kita tinggal di asrama. Sekarang kita ngekos di satu rumah:)

7. Apa respon warga sana saat pertama kali kakak datang ?
Menurut aku sih mereka belom kebiasa sama orang luar negeri, apalagi waktu thn 2012 itu (mungkin skrg udah lebih open-minded). Apalagi kita bukan di daerah ibukota, jadi mereka lebih ga kebiasa lagi.

8. Gimana cara menyesuaikan diri di lingkungan dan budaya mereka ?
Pertama sih kita belajar bahasa Korea dulu dengan giat supaya bisa berkomunikasi dan saling mengerti:) Kalo kita bisa saling mengerti budaya satu sama lain, gampang kok menyesuaikan diri. Lingkungan pun lama-lama jadi kebiasa, waktu yang menyembuhkan haha:)

9. Berapa lama kakak bisa nyesuaikan diri dengan lingkungan dan budaya mereka ?
Menurut aku butuh waktu sekitar 1-2 tahun untuk bisa berkomunikasi dan merasa nyaman disini. (mungkin beda-beda ya tiap orang)

10. Apa tanggapan keluarga saat kakak memutuskan untuk tinggal disana ?
Kalo keluargaku secara pribadi sih cukup open-minded dan percaya sama aku, jadi mereka mendukung 100% apapun keputusan aku. Meskipun emang sih aku memilih Korea pertama kali karena suka K-pop dan K-drama haha:) Tapi orangtua ku mengerti dan percaya bahwa aku akan bertanggung jawab atas keputusan yg aku buat. Sekarang pun aku terus berusaha utk membuktikan bahwa keputusanku tidak salah:)

11. Bagaimana toleransi mereka terhadap umat beragama ? Misalnya org indo kesana pakai jilbab, apa respon mereka ?
Tergantung sih di daerah mana, aku coba ngomong contohnya di daerah ibukota yah (Seoul dan sekitarnya). Mereka sudah cukup open-minded sekarang. Memang sih mungkin ada juga orang-orang yang tidak mengerti atau bisa dibilang rasis, tapi di semua belahan negara pasti ada kan orang-orang yang seperti itu. Jangan khawatir karena lebih banyak orang yang baik dan mengerti, serta menghormati budaya dan identitas orang lain. 
Memang sih Korea bukan negara yang punya agama (sebagian besar tidak punya agama), tapi mereka menghormati kok. Kalo mereka liatin kalian yang pake jilbab, mungkin itu hanya karena hal tersebut masih jarang di Korea, sehingga mereka penasaran aja gitu :)


            Nah itu dia hasil interview mimin dengan kakak-kakak cantik yang tinggal diperantauan (baca: Korea Selatan). Semoga bisa membantu kalian yang punya niat untuk tinggal di luar negeri, khususnya Korea Selatan. Ohya, bagi kalian yang punya pertanyaan seputar kehidupan di Korea Selatan atau yang lainnya, bisa cek Instagram dan blog di bawah ini. Kakak-kakaknya baik loh ! Well, sampai disini dulu Byeolipedia kali ini. Tunggu postingan selanjutnya yaaa !!! Have a nice day !!

Instagram | @dari.korea
Blog          |  http://darikorea.blogspot.com/


Sabtu, 08 Oktober 2016

Let Me Be You

Let Me Be You

            “Kriiiiing… kriiiiing kriiiing”, suara alarm yang telah menunjukkan jam enam pagi memecah keheningan Kos Rosetta yang terletak di pinggiran kota Bandung. Dengan malas seorang gadis bertubuh kecil dengan rambut sebahu yang berantakan bangun dan mematikan alarm yang berada tepat disebelahnya. Lisa namanya. Ia berjalan gontai menuju kamar mandi dan langsung membersihkan badannya untuk berangkat ke sekolah. Bangun pagi dan mempersiapkan keperluan sekolahnya sendiri memang sudah menjadi keseharian yang tak pernah lepas dari gadis berwajah manis dengan kulit sawo matang ini. Wajarlah, ia adalah anak kos. Ia dituntut melakukan apapun sendiri.  Walaupun ia masih setengah sadar dan matanya masih sembab, ia tetap meluncur menuju sekolahnya yang tak jauh dari kos tempat ia tinggal dengan berjalan kaki. Ya, ia lembur mengerjkan PR Fisika yang deadline-nya hari ini semalaman.
            Sesampainya di kelas, Lisa langsung duduk dikursinya dan memasang tatapan kosong. “Eh gitu banget mukanya, senyum kali beb”, goda Tita sahabat sebangkunya. “Hmmm”, balas Lisa sembari melukis senyum keterpaksaan diwajahnya. “Yaelah, bukan lu aja yang lembur buat tugas semalem. “Gue juga kali, Lis”, ujar Tita sambil meletakkan tasnya di atas meja dan langsung duduk di sebelah Lisa yang masih saja melamun. “Masuk masih lama kan ? Ntar bangunin ya, Lis”, pinta Tita yang terlihat sangat ngantuk dan langsung tidur dalam posisi duduk. “Hmmm”, jawab Lisa singkat.
            “Teng… teng… teng”, bunyi lonceng yang memekakkan telinga membuyarkan lamunan Lisa dan Tita yang sempat-sempatnya tertidur. “Aduuuuh cepet banget sih masuknya, nggak tau apa orang masih ngantuk”, rutuk Tita kesal. “Sssssst !! Bentar lagi Nenek Lampir dateng jangan berisik, lu mau jadi tumbal dia hari ini ?”, tegur Lisa. “Ya Allah semoga guru raa..”. Belum sempat Tita menyelesaikan kalimatnya, Sang guru yang dijuluki Nenek Lampir pun datang dan memasuki ruang kelas yang mendadak hening. Mata pelajaran pertama dimulai. Fisika.
            “Uuuuh kelar juga pelajaran nenek lampir”, ujar Lisa lega. “Eh jelek, bisa seneng juga ya ?”, tanya Sarah tiba-tiba dengan nada tak sedap. Sarah adalah gadis populer di sekolah yang terkenal akan kecantikan dan orang tuanya yang kaya. Semua murid di sekolah suka padanya, tak hanya laki-laki namun juga para gadis yang iri akan paras dan gayanya yang kekinian. Namun, semua itu membuat Sarah tumbuh sebagai gadis yang suka menindas anak-anak lain di sekolah termasuk Lisa. “Biasa aja kali, Sar”, Tita membela Lisa yang tampak tak suka dengan kehadiran Sarah dan dua temannya. “Helaw, sekolah sekolah gue terserah gue dong. Lu pada cuma numpang disini, sadar kali ewh”, balas Sarah dengan songong. “Udah ah, gak banget ngobrol sama duo jelek ntar gue ketularan jeleknya mereka lagi”, tambah Sarah yang langsung berlalu menuju kantin diikuti dengan dua temannya. “Dasar anak orang kaya”, gerutu Tita. “Kok lu diem aja sih digitu-in sama dia ?” tanya Tita kesal. “Akan ada saatnya gue jadi lebih cantik dari dia, liat aja nanti”, ujar Lisa dalam hati. “Apa Lis ?”, ucap Tita mengejutkan Lisa. “Eh, nggak kok”, ujar Lisa menutupi perasaannya.
            Jam menunjukkan pukul 12:00 diikuti dengan bunyi bel menandakan waktunya istirahat makan siang. Seluruh siswa dan siswi SMA Cemara berhamburan menuju kantin sekolah. Tampak kantin penuh sesak oleh siswa yang mengantri untuk mendapatkan makanannya. “Kantin yuk !”, ajak Tita pada teman-temannya yang lain. “Yuk-yuk !!”, sahut temannya yang lain mengiyakan. “Ikutan nggak ?”, ajak Tita pada Lisa. “Nggak ah, gue masih kenyang”, jawab Lisa malas. “Alaaaah bilang aja nggak ada uang lagi”, sahut Sarah yang datang entah darimana. “Namanya juga anak kos mana ada uang makan tanggal segini. Udah habis buat beli sabun biar putih dong, ya kan ?”, tambahnya. “Eh, bisa nggak sih lu diem aja ? Nyahut mulu kayak burung perkutut. Urusin aja urusan lu sendiri”, ujar Tita kesal. “Dududu… Eh kayak suara gaib gitu deh. Kalian denger nggak ?”, ledek Sarah mengabaikan perkataan Tita yang kesal akan ulahnya. “Udah-udah”, Lisa mencoba menahan Tita agar tak tersulut emosinya. “Nah, itu baru bener”, tanggap Sarah sambil menjentikkan jarinya ke wajah manis Lisa. “Tepi-tepi, gue mau lewat. Ntar gue ketularan penyakit kalian lagi, penyakit kulit item”, ujar Sarah sambil melirik Lisa yang masih duduk dibangkunya.
            Teriknya matahari dan bisingnya suara knalpot kendaraan menemani perjalan pulang Lisa menuju kosnya. Sepanjang jalan Lisa melihat orang-orang yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Tak jarang ia menyapa orang yang dikenalnya saat diperjalanan. Lisa memang dikenal sebagai gadis yang ramah di lingkungan kosnya. Senyum yang terlukis dari parasnya yang manis terlihat sangat teduh dan  menyejukkan hati.
            Sesampainya di kos, Lisa masuk dan langsung merebahkan badannya yang mungil ke ranjang yang sama sekali tidak empuk. Ranjang yang berisi kapuk itu memang sudah tidak nyaman lagi digunakan namun Lisa sudah terbiasa dengan keadaan tersebut. “Tok… tok… tok…”. Lisa langsung bangkit dari posisinya dan membuka pintu kamarnya. “Eh Ibu, kenapa ya, Bu ? Sekarang kan masih tanggal 25, Bu”, ujar lisa yang kaget melihat Ibu Kos mendatanginya. “Nggak, ini ada titipan”, ucap Ibu Kos sambil menyerahkan bungkusan berisi tiga botol susu ukuran sedang. “Oooh kirain nagih uang kos, Bu”, ujar Lisa merasa tidak enak. “Tapi dari siapa ya, Bu ?”, tanyanya heran. Selama ini ia tidak pernah menerima titipan dari siapapun. “Katanya dia kakak laki-laki kamu”, jawab Ibu Kos. “Ternyata kakak kamu ganteng juga ya, Lis.  Ibu mau atuh punya menantu seperti kakak kamu, hehehe”, tambahnya sambil berlalu meninggalkan kamar Lisa. “Makasih ya, Bu”, teriak Lisa yang semakin heran. Lisa adalah anak pertama dikeluarganya. Ia hanya memiliki satu adik laki-laki yang tinggal bersama dengan orang tuanya di Bogor. Jadi, siapa sebenarnya yang memberikan titipan ini ? Lisa yang bertanya-tanya dalam hatinya segera melihat botol-botol susu yang diberikan oleh Ibu Kos tadi.
“Asik rasa coklat”, ujarnya girang. Susu coklat memang kegemarannya. “Eh ! Apaan nih ?”, ujar Lisa sambil melihat amplop yang ada didalam tas kertas bersama dengan botol susu coklat tadi. Lisa membuka dan membaca isi surat tersebut dengan hati-hati. Surat tersebut berisi panduan meminum susu dan catatan lainnya. Lisa semakin bingung dengan titipan tersebut.


“Apaan sih nih ?”, ujar Lisa penasaran. “Minumnya harus malem ?”, Lisa tambah penasaran. “Apa sih maksudnya ?”, semakin banyak pertanyaan yang datang kekepalanya. “Yaudah deh nanti gue minum, kebetulan nanti malam nggak ada makanan bisa minum ini aja”, putusnya. Lisa langsung memasukkan susu coklat tersebut ke dalam lemari pendingin di kamarnya yang kecil itu. “Krrrrr..”. “Duh lapernyaaa”, keluh Lisa. Ia langsung menuju dapur umum di kosnya dan memasak mie instan simpananya.
Dengan lahap ia menghabiskan mie instan rasa soto tersebut. Sudah tiga hari ini Lisa hanya makan mie instant sebagai menu makan siangnya. Tak ada yang asik dan menarik di kos. Hawa bosan cepat sekali terasa jika sudah ada di kos. Tidak ada yang bisa dilakukan dan juga tidak ada orang. Hanya ada beberapa kamar yang masih terisi. Maklum, besok hari libur panjang. Banyak teman kos Lisa yang memutuskan pulang ke kampung halaman untuk bertemu orangtua. “Sepi banget”, ujarnya sambil menghela nafas dan memutuskan untuk tidur siang setelah perutnya terisi oleh mie instan rasa soto yang dibuatnya tadi.
Matahari mulai turun, sinarnya berubah menjadi kejingga-an. Udara sore yang sejuk menyeruak memasuki kamar Lisa. Lisa bangun dengan malas dan menuju kamar mandi utuk membasuh wajahnya. Tidak ada yang menarik dari keseharian Lisa. Biasa dan flat. Hanya ada PR yang menumpuk dan hafalan-hafalan sekolah yang mengiringi kesehariannya. Namun, akhir-akhir ini ia dipusingkan dengan ulah Sarah yang selalu menindasnya. Entah apa yang diinginkan Sarah darinya. Terkadang timbul niatan untuk membalas perbuatan Sarah, namun diurungkannya. Lisa selalu memimpikan mempunyai paras cantik dan juga kulit bersih seperti Sarah. Kadang saja Lisa berkhayal menjadi seorang gadis yang populer yang cantik dan baik dikalangan siswa disekolah. Sayangnya, itu hanya mimpi yang sangat jauh dari kenyataan.
Bulan yang tak lupa ditemani oleh para bintang mulai menampakkan sinarnya. Menemani sunyinya Kos Rosetta yang ditinggal penghuninya. Kembali pada keseharian Lisa yang tidak menarik dan datar. Jika bicara cinta, Lisa sebenarnya naksir kakak kelasnya. Namanya Ken. Ken memang cowo populer disekolah sama seperti Sarah namun sikap Ken baik, suka menolong dan juga ramah pada siapapun. “Udah jam segini”, ujar Lisa yang menatap jam yang tergantung di dinding kamar berwarna biru langit. Jam sudah menunjukkan pukul 07:30. Perut yang hanya terisi mie instan rasa soto tadi siang pun sudah meraung-raung kelaparan. Sambil menatap layar smartphone-nya Lisa teringat akan susu coklat tadi siang. “Yaaaah, padahal gue udah laper, tapi belum ngantuk”, keluh Lisa mengingat susu tadi hanya boleh diminum sebelum tidur. “Yaudah deh nunggunya sambil ngerjain tugas Bahasa Inggris aja, lumayan biar nggak terasa banget lapernya”, putusnya.
Ditemani lagu-lagu Taylor Swift kegemarannya, dengan semangat ia menjawab satu persatu pertanyaan yang diajukan pada buku PR nya. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 21:35. Perut Lisa kembali meraung-raung setelah perhatiannya teralihkan oleh pertanyaan-pertanyaan dalam bahasa inggris. Akhirnya, ia menutup buku dan langsung mengambil susu coklat yang sudah didinginkannya dalam lemari es untuk mengganjal perutnya yang sudah berteriak minta diisi. Segera diminumnya susu coklat tadi. Tidak ada yang aneh dari rasa susunya, sama saja seperti susu coklat yang dijual di mini market dan super market. Seteguk dua teguk ia minum susu coklat yang segar itu sampai habis. Rasa kantuk yang amat sangat tiba-tiba saja menghampiri Lisa. Dengan gontai Lisa berjalan menuju ranjangnya dan merebahkan badannya ke kasur yang tak lagi empuk itu. Ia pun tertidur dengan sangat pulas.
Cicit burung, udara sejuk, dan aroma segar dari rerumputan yang dibasahi hujan dini hari tadi membangunkan Lisa dari tidurnya yang nyenyak. “Telaaaaat !!!”, teriak Lisa panik setelah sadar jam sudah menunjukkan pukul 06:30. Secepat kilat ia beranjak mandi dan mempersiapkan semua keperluan sekolahnya. Tergesa-gesa hingga tak sempat sarapan pagi. Bahkan untuk bercermin saja ia tak sempat. Setelah mengunci pintu, ia langsung melesat ke sekolah nya dengan berjalan kaki seperti biasa.
“Cepat !! Cepat !!”, seru Pak Marwoto satpam sekolah yang hendak menutup pagar sekolah. Dengan terengah-engah Lisa dan teman-temannya yang juga terlambat berlari menuju gerbang sekolah. “Huuuuh, sampai juga”, ucap Lisa lega dan langsung menuju ke kelasnya. Sepanjang jalan para siswa memperhatikan Lisa dari jauh. “Ada yang aneh ya dari gue ?”, tanya Lisa dalam hati. Akhirnya langkahnya terhenti ke arah kelas 11 IPA 5, kelasnya. Terlihat di dalam sudah ada Miss Emma yang duduk di depan kelas. Jantung Lisa berdegup kencang dan kakinya terasa lemas. Seumur-umur Lisa tidak pernah terlambat pergi ke sekolah. Dengan perasaan campur aduk, Lisa memberanikan diri untuk mengetuk pintu kelasnya. “Permisi, Miss”, sapanya. Semua murid memperhatikan kedatangan Lisa dan merasa kaget, tidak terkecuali Miss Emma.

To be continued…


Rabu, 05 Oktober 2016

Let's Talk about Literature : Definitions of Prose

Yuhuuu...
Assalamu'alaikum wr. wb, my beloved readers. After knowing the definitions of Literature, here I want to share you about one of the parts of Literature that is Prose. Let me tell you what actually Prose is. Check it out !!





1.     Prose is a literary expression not marked by rhyme or by metrical regularity. It is the type of language used in novels, short stories, articles, etc.

2.     Prose is a form of language that has no formal metrical structure. It applies a natural flow of speech, and ordinary grammatical structure rather than rhythmic structure, such as in the case of traditional poetry.

3.     Prose is ordinary writing (both fiction and nonfiction) as distinguished from verse.

4.     Prose refers simply to any written piece of work that is built on sentences (and paragraphs) rather than lines or verses (like poetry).

5.     Prose is the ordinary form of written or spoken language. It has no meter, pattern or rhyme to it.

6.     Prose is a communicative style that sounds natural and uses grammatical structure. Prose is the opposite of verse, or poetry, which employs a rhythmic structure that does not mimic ordinary speech.

7.     Prose is a term applied to any kind of discourse that is not poetry. This term usually, but not always, refers to written rather than spoken language. As the format of everyday communication, the term prose can apply to anything from a business letter to a 600-page novel.

8.   Prose is writing distinguished from poetry by its greater variety of rhythm and its closer resemblance to the patterns of everyday speech.

9.     Prose is the way you speak every day. If someone followed you around and reported on your actions and conversations, the result would be prose. 

10.  Prose is the default way of communication in the Western World. It is the main genre for fictional and non-fictional writing in books, newspapers, flyers, reports, presentations etc.

We can conclude that prose is one of the parts in Literature which do not use the rhythmic structure like in poetry. It is usually used as a language of novel and story-like article. 

That's all about the definitions of Prose. Hope it can help. Comment in the box below if you have critique or just leave some support for me hehehe. Well, thankyou for visiting my blog. See you at the next post !! Have a nice day !!!

References
Syam, Essy, 2010, Introduction to Literature, Pekanbaru : Alaf  Riau

Let's Talk about Literature : Definitions of Literature

Yuhuuu...
Alhamdulillah we can meet again in this post. So, this is my new corner. Since I am studying Literature in campus, let me share something that I got from it. Check it out !!


Have you heard about novel, poetry, prose, and drama ? They are the parts of Literature. What is Literature actually ? Let me tell you some definitions of Literature, here they are :


1.       Literature is composed of those books, and of those books only, which in the first, by reason of their subject matter and their mode of treating it, are of genial human interest; and in which in the second place, the element of form and the pleasure which focus give are to be regarded as essential (Budianta,et al, 2002:3-4).

2.       Literature is a vital record of what people have seen in life, what they have experienced, what they have thought and felt about. It is an expression of life through the medium of language.

3.   Literature would mean writing in which something distinctive and striking about the style lends it a quality which goes beyond the communication of information.

4.       Literature is unique human activity that produce the creative thinking in mind in contain of the human’s experience.

5.      Literature is writings that have beautiful word in every word and excellence which is based on the human life which contained in oral or written.

6.       Literature is written works (such as poems, plays, and novels) that are considered to be very good and to have lasting importance.

7.       Literature is writing in which expression and form, in connection with ideas of permanent and universal interest, are characteristic or essential features, as poetry, novels, history, biography, and essays.

8.   Literature  is writing considered as an art form, or any single writing deemed to have artistic or intellectual value, often due to deploying language in ways that differ from ordinary usage. 

9.       Literature is a term used to describe written and sometimes spoken material.

10.     Literature is referred to as the entirety of written expression, with the restriction that not every written document can be categorized as literature in the more exact sense of the word (Klarer 2004:1).

11.     Literature is a creative writing by an author with aesthetic values which makes literature regarded as an art.

So, from all of the definitions above we can conclude that literature is a way and a medium for human to expressing their feeling through art of writing.

Well, that's all for today's post. Hope you like it and hope it can help you. If you have any comment or some critique feel free to write down in comment box below. Thankyou. Have a nice day !!!

References
Syam, Essy, 2010, Introduction to Literature, Pekanbaru : Alaf Riau
The Edinburgh Introduction to Studying English Literature (pdf)

Rabu, 07 September 2016

My First K-Album, thank you KBS World !!!


Yuhuuu...
Assalamu'alaikum wr.wb dear my readers...
Apa kabar nih kalian ?
Lama sudah nggak ngepost nih. Kali ini mimin mau share sedikit tentang pengalaman mimin menjadi salah satu pemenang dalam event yang diadain oleh KBS World. Yuuuk mariii...

KBS World merupakan salah satu channel televisi di negara ginseng yaitu Korea Selatan. Biasanya KBS selalu menayangkan acara musik setiap minggunya yakni pada hari Jum'at. Nah, pada official website mereka kbsworld.kbs.co.kr, diadakan event yakni "Send a Message to Kpop Stars on Music Bank" dan akan ada 3 pemenang setiap minggunya. Alhamdulillah mimin jadi salah satu pemenangnya hehehe.



YUHUUU

Setelah lama menunggu, akhirnya hadiah yang ditunggu-tunggu pun datang juga *girang*. Isinya adalah album salah satu girl grup asal Korea Selatan yang terkenal di Jepang yakni Kara. Alhamdulillah banget ya Allah dapet yang lumayan terkenal wkwkwk. 

Ini dia hadiahnyaa~
Walaupun packaging-nya nggak pakai kotak tapi tetep aman kok isinya

Dapet signature dari membernya

Ini dia CD nyaa

Dapet photo card leader-nya

Ini isinya, kaya album photo gituuu

Nah, itu dia one of my experiences-nya hehe. Sorry banget kalau postingan kali ini gabut banget hehe. Thankyou yaaa udah mau ngeluangin waktunya buat mamapir kesini. See you at the next post my beloved readers !!! Assalamu’alaikum wwr.wb !! Have a nice day !!!